 |
DPNTimes, Sport - Inter Milan memandang akhir Liga Champions dengan paham betul Manchester City yaitu favoritnya. Nerazzurri bertekad mematahkan asumsi itu.
Inter Milan menantang Manchester City pada simpulan Liga Champions di Ataturk Olympic Stadium, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB mendatang. Buat Inter, menjangkau simpulan telah menjadi sesuatu yang di luar asumsi.
Sebagai catatan, Inter baru kembali tampil di Liga Champions dalam empat lisan mayoritas terakhir. Mereka senantiasa kandas di fase grup pada tiga tahun pertama, kemudian meraih 16 besar pada verbal dominan kemudian.
Masih inkonsisten mulut mayoritas ini, ditandai dengan tercecer dari kompetisi Scudetto dan finis ketiga di Liga Italia, Inter tertolong jalur gampang di Liga Champions. Mereka menghadapi tim-tim nonunggulan ibarat Porto, Benfica, dan AC Milan sedari 16 besar sampai semifinal.
Sementara Manchester City terus membangun momentumnya di Liga Champions. Kendati cuma sekali meraih selesai dalam 11 lisan mayoritas sebelumnya, mereka terus membangun skuad yang kompetitif dan membentuk mental pemenang dengan mendominasi sepakbola Inggris.
Didukung duit melimpah dari sang pemilik, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, Man City punya skuad yang mentereng. Direktur Inter Giuseppe 'Beppe' Marotta pun tak menampik bahwa sang musuh ialah unggulan dilihat dari banyak sekali aspek, tetapi menekankan bahwa apapun dapat terjadi di sepakbola.
"Di sepakbola, asumsi bahwa siapapun yang membelanjakan lebih banyak duit pasti menang tak selalu benar. Manchester City layak menjangkau tamat ini dan yaitu raksasa olahraga ini," ungkapnya terhadap Sky Sport Italia.
"Tapi kami ingin menjaga kubu kami dalam aspek ini, sehingga saat mereka membunyikan klakson mereka maka kami akan membunyikan bel kami."
"Itulah bagusnya olahraga, bahwa prediksi-prediksi bisa dipatahkan. Kami tahu siapa favoritnya, namun kami ingin memberikan impresi elok dan tahu bahwa mimpi-mimpi dapat dijadikan aktual," imbuh Marotta.
Inter Milan setidaknya punya modal sejarah di Liga Champions, berbekal tiga titel di kompetisi tersebut. Sementara Manchester City masih memburu-ngejar gelar pertama.
